Marsono
Sabtu, 30 Mei 2020
Minggu, 17 Mei 2020
Minggu, 10 Mei 2020
Pengertian Al-Qur’an dan Nama-nama lain Al-Qur’an
Hari: Senin, 10 Mei 2020
Kelas: 8A, 8B, 8C, dan 8D
A.
Pengertian Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah firman Allah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk dijadikan pedoman, membimbing umat
manusia kea rah hidup yang bahagia baik di dunia maupun di akhirat, selamat di
dunia maupun di akhirat.
Al-Qur’an diturunkan melalui malaikat
Jibril, Al-Qur’an diturunkan yang pertama kali pada tanggal 17 Ramadhan,
bertepatan dengan tanggal 6 Agustus 610 Masehi. Malam turunnya Al-Qur’an
disebut Nuzulul Qur’an.
Al-Qur’an diturunkan dalam waktu 22 tahun,
2 bulan, 22 hari secara bertahap (berangsur-angsur).
1.
Tahap pertama:
a.
Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT di Lauhul
Mahfudz dengan utuh 30 juz. Lauhul Mahfudz adalah tempat Allah menempatkan
semua ketentuan dan perintah yang sudah ditetapkan untuk menata semua
ciptaannya.
b.
Al-Qur’an diturunkan dari Lauhul Mahfudz menuju
Baitul Izza. Baitul Izza adalah tempat yang mulia di langit yang paling dekat
dengan planet bumi.
2.
Tahap kedua
Al-Qur’an diturunkan dengan perantara Malaikat Jibril secara langsung
atau secara sirri dengan cara berangsur-angsur, sehingga terkumpul semua yang
terdiri dari 30 Juz, 114 surat dan 6666 ayat.
B.
Nama- nama lain Al-Qur’an
1.
Al-Huda (petunjuk)
2.
Al-Furqan (Pemisah antara yang haq dan batil)
3.
Al-Mubayyin (penjelas)
4.
Ar-Rusyd (pengarah kepada setiap hal yang
berguna)
5.
Rahmat (sebagai bukti kasih)
6.
Nur (Penerang kehidupan)
7.
Syifa’ (obat batin)
8.
Dan lain-lain
Minggu, 03 Mei 2020
Minggu, 26 April 2020
TUGAS KELAS 8A, 8B, 8C, dan 8D
Hari: Senin, 27 April 2020
Kelas: 8A, 8B, 8C, dan 8D
PENGERTIAN PUASA
Puasa dalam al-Quran dan
al-Hadits disebut dengan kata ash-shiyam
atau ash-shaum, dan secara harafiah
berarti menahan diri dari sesuatu.
Menurut istilah agama Islam puasa adalah “menahan diri
dari makan, minum, hubungan seksual dan segala yang membatalkan puasa dari
terbit fajar hingga terbenam matahari dengan niat karena Allah.” Jadi intisari
puasa itu adalah menahan diri dari perbuatan-perbuatan uang bersifat
membatalkan puasa dengan niat karena Allah swt. Puasa merupakan salah satu jenis
ibadah mahdlah dalam Islam.
Dalam agama Islam ibadah itu ada yang berupa “melakukan
perbuatan” seperti mengerjakan salat, membayar zajat dan melaksanakan ibadah
haji; da nada pula yang berupa “tidak melakukan perbuatan.” Puasa termasuk
jenis ibadah yang terakhir ini. Perlu ditegaskan bahwa tidak berbuat di sini
bukan suatu hal yang negatif. Sebaliknya, ia merupakan suatu sikap positif
karena ia sendiri dalam rangka beribadah semata-mata karena Allah swt. Manusia
dalam banyak hal perlu memiliki kemampuan untuk menahan diri; orang yang tidak
mempunyai kemampuan menahan diri adalah orang yang negative. Puasa menumbuhkan
kemampuan menahan diri dan dengan demikian memperkokoh kepribadian. Dalam arti
inilah puasa yang merupakan sikap tidak berbuat itu, memiliki makna yang
positif.
DASAR HUKUM PUASA RAMADHAN
Puasa Ramadhan merupakan
salah satu dari rukun Islam yang lima, yang dilaksanakan selama bulan Ramadhan
(bulan ke-9 dalam penanggalan hijriah). Puasa tersebut wajib dikerjakan oleh
setiap muslim yang mukallaf, berdasarkan dalil-dalil berikut:
1.
Firman Allah swt
Artinya: Wahai
orang-orang yang beriman, kamu diwajibkan berpuasa sebagaimana orang-orang
sebelum kamu juga diwajibkan, agar kamu berbakti. Selama beberapa hari yang
terbilang: maka barang siapa di antara kamu sedang sakit atau bepergian,
gantilah beberapa bilangan hari (yang kamu tinggalkan puasa) pada hari-hari
lainnya. Dan mereka yang memaksa-maksa diri (boleh tidak berpuasa), maka
berfidyah lahdengan memberi makan kepada orang miskin. Dan barang siapa yang
taat melakukan kebaikan, maka itulah yang lebih baik. Sedang puasamu itu
terlebih baik bagimu kalau kamu mengetahui. [Al-Baqarah: 183-184].
Sejak diwajibkan puasa hingga
Rasulullah saw wafat, beliau menemui Sembilan kali Ramadhan; delapan kali 29
hari, dan satu kali 30 hari.
2.
Hadis
a. Hadis dari
Abdullah Ibnu Umar
Artinya: Diriwayatkan dari ‘Abdullah ia berkata: Rasulullah saw
bersabda: Islam dibangun atas lima dasar, yakni bersaksi bahwa tidak ada tuhan
melainkan Allah; mendirikan shalat; menunaikan zakat, mengerjakan haji; dan
berpuasa pada bulan Ramadhan. [HR al-Bukhari dan Muslim, at-Tuemudzi, an-Nasa’I,
dan Ahmad].
b. Hadis dari Abu
Hurairah
Artinya: Puasalah karena melihat hilal dan berbukalah karena melihatnya,
apabila kamu terhalang penglihatanmu oleh awan, maka sempurnakanlah bilangan
bulan Sya’ban tiga puluh hari. [HR al-Bukhari dan Muslim].
c. Hadis dari Abu
Hurairah
Artinya: Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a bahwa seorang Arab pedalaman
dating menghadap Nabi saw seraya bertanya, Tunjukkan kepadaku suatu perbuatan
jika aku kerjakan aka aku masuk surga!
Rasulullah saw bersabda: Engkau menyembah Allah semata, tidak menyekutukan-Nya
dengan sesuatu apapun, mendirikan shalat wajib, membayar zakat yang difardukan,
serta berpuasa Ramadhan… [HR a-Bukhari dan Muslim]
3.
Ijma’ seluruh kaum muslimin
Umat Islam telah berijma’ dari dahuku hingga sekarang
bahwa puasa Ramadhan adalah salah satu rukun Islam yang lima dan wajib
dikerjakan oleh setiap Muslim yang mukhallaf.
Selasa, 21 April 2020
Langganan:
Postingan (Atom)