Minggu, 10 Mei 2020

Pengertian Al-Qur’an dan Nama-nama lain Al-Qur’an


Hari: Senin, 10 Mei 2020
Kelas: 8A, 8B, 8C, dan 8D
A.      Pengertian Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk dijadikan pedoman, membimbing umat manusia kea rah hidup yang bahagia baik di dunia maupun di akhirat, selamat di dunia maupun di akhirat.
Al-Qur’an diturunkan melalui malaikat Jibril, Al-Qur’an diturunkan yang pertama kali pada tanggal 17 Ramadhan, bertepatan dengan tanggal 6 Agustus 610 Masehi. Malam turunnya Al-Qur’an disebut Nuzulul Qur’an.
Al-Qur’an diturunkan dalam waktu 22 tahun, 2 bulan, 22 hari secara bertahap (berangsur-angsur).
1.       Tahap pertama:
a.       Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT di Lauhul Mahfudz dengan utuh 30 juz. Lauhul Mahfudz adalah tempat Allah menempatkan semua ketentuan dan perintah yang sudah ditetapkan untuk menata semua ciptaannya.
b.      Al-Qur’an diturunkan dari Lauhul Mahfudz menuju Baitul Izza. Baitul Izza adalah tempat yang mulia di langit yang paling dekat dengan planet bumi.
2.       Tahap kedua
Al-Qur’an diturunkan dengan perantara Malaikat Jibril secara langsung atau secara sirri dengan cara berangsur-angsur, sehingga terkumpul semua yang terdiri dari 30 Juz, 114 surat dan 6666 ayat.
B.      Nama- nama lain Al-Qur’an
1.       Al-Huda (petunjuk)
2.       Al-Furqan (Pemisah antara yang haq dan batil)
3.       Al-Mubayyin (penjelas)
4.       Ar-Rusyd (pengarah kepada setiap hal yang berguna)
5.       Rahmat (sebagai bukti kasih)
6.       Nur (Penerang kehidupan)
7.       Syifa’ (obat batin)
8.       Dan lain-lain

Minggu, 26 April 2020

TUGAS KELAS 8A, 8B, 8C, dan 8D


Hari: Senin, 27 April 2020 
Kelas: 8A, 8B, 8C, dan 8D
PENGERTIAN PUASA

             Puasa dalam al-Quran dan al-Hadits disebut dengan kata ash-shiyam atau ash-shaum, dan secara harafiah berarti menahan diri dari sesuatu.
            Menurut istilah agama Islam puasa adalah “menahan diri dari makan, minum, hubungan seksual dan segala yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari dengan niat karena Allah.” Jadi intisari puasa itu adalah menahan diri dari perbuatan-perbuatan uang bersifat membatalkan puasa dengan niat karena Allah swt. Puasa merupakan salah satu jenis ibadah mahdlah dalam Islam.
            Dalam agama Islam ibadah itu ada yang berupa “melakukan perbuatan” seperti mengerjakan salat, membayar zajat dan melaksanakan ibadah haji; da nada pula yang berupa “tidak melakukan perbuatan.” Puasa termasuk jenis ibadah yang terakhir ini. Perlu ditegaskan bahwa tidak berbuat di sini bukan suatu hal yang negatif. Sebaliknya, ia merupakan suatu sikap positif karena ia sendiri dalam rangka beribadah semata-mata karena Allah swt. Manusia dalam banyak hal perlu memiliki kemampuan untuk menahan diri; orang yang tidak mempunyai kemampuan menahan diri adalah orang yang negative. Puasa menumbuhkan kemampuan menahan diri dan dengan demikian memperkokoh kepribadian. Dalam arti inilah puasa yang merupakan sikap tidak berbuat itu, memiliki makna yang positif.

DASAR HUKUM PUASA RAMADHAN
            Puasa Ramadhan merupakan salah satu dari rukun Islam yang lima, yang dilaksanakan selama bulan Ramadhan (bulan ke-9 dalam penanggalan hijriah). Puasa tersebut wajib dikerjakan oleh setiap muslim yang mukallaf, berdasarkan dalil-dalil berikut:
1.      Firman Allah swt




Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, kamu diwajibkan berpuasa sebagaimana orang-orang sebelum kamu juga diwajibkan, agar kamu berbakti. Selama beberapa hari yang terbilang: maka barang siapa di antara kamu sedang sakit atau bepergian, gantilah beberapa bilangan hari (yang kamu tinggalkan puasa) pada hari-hari lainnya. Dan mereka yang memaksa-maksa diri (boleh tidak berpuasa), maka berfidyah lahdengan memberi makan kepada orang miskin. Dan barang siapa yang taat melakukan kebaikan, maka itulah yang lebih baik. Sedang puasamu itu terlebih baik bagimu kalau kamu mengetahui. [Al-Baqarah: 183-184].

            Sejak diwajibkan puasa hingga Rasulullah saw wafat, beliau menemui Sembilan kali Ramadhan; delapan kali 29 hari, dan satu kali 30 hari.

2.      Hadis
a.       Hadis dari Abdullah Ibnu Umar




Artinya: Diriwayatkan dari ‘Abdullah ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Islam dibangun atas lima dasar, yakni bersaksi bahwa tidak ada tuhan melainkan Allah; mendirikan shalat; menunaikan zakat, mengerjakan haji; dan berpuasa pada bulan Ramadhan. [HR al-Bukhari dan Muslim, at-Tuemudzi, an-Nasa’I, dan Ahmad].

b.      Hadis dari Abu Hurairah


Artinya: Puasalah karena melihat hilal dan berbukalah karena melihatnya, apabila kamu terhalang penglihatanmu oleh awan, maka sempurnakanlah bilangan bulan Sya’ban tiga puluh hari. [HR al-Bukhari dan Muslim].

c.       Hadis dari Abu Hurairah

Artinya: Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a bahwa seorang Arab pedalaman dating menghadap Nabi saw seraya bertanya, Tunjukkan kepadaku suatu perbuatan jika aku kerjakan aka  aku masuk surga! Rasulullah saw bersabda: Engkau menyembah Allah semata, tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, mendirikan shalat wajib, membayar zakat yang difardukan, serta berpuasa Ramadhan… [HR a-Bukhari dan Muslim]

3.      Ijma’ seluruh kaum muslimin
Umat Islam telah berijma’ dari dahuku hingga sekarang bahwa puasa Ramadhan adalah salah satu rukun Islam yang lima dan wajib dikerjakan oleh setiap Muslim yang mukhallaf.